Membuat dan Memecahkan Sandi Caesar

Haloo sahabat Indonesia penggila misteri dan teka-teki. Semoga Allah meningkatkan derajat orang-orang yang suka membaca dan berfikir seperti kalian (amin).

Setelah lama vakum karena kesibukan kuliah yang menyenangkan, akhirnya blog indonesian-riddle ini menjadi berlumut, berkerak dan dipenuhi butiran debu.

Butiran-butiran debu tersebut membuat pengarang tersesat dan tak tau arah jalan pulang guys (haha).

Maka dari itu, kali ini pengarang membulatkan tekad untuk kembali terjun dalam dunia misteri dan teka-teki sehingga dapat terus menyajikan cerita-ceritan maupun artikel yang (semoga) menghibur dan bermanfaat bagi para pembaca Indonesian-riddle ini.

Pada artikel kali ini, pengarang akan membahas tentang satu cara menyampaikan informasi, tanpa ada pihak lain yang mengetahui isi dari informasi tersebut walau informasi tersebut disampaikan di depan umum sekalipun.

Wow, it's magic!!

Bukan, ini bukan magic, tapi ini semua adalah tentang sandi.

Bukan juga sandi borobudur atau sandi prambanan, karena meskipun dikenal banyak orang, mereka itu bukan sandi / kode tapi "candi" (bete deh).

Sandi yang saya maksud adalah saat kita mengirim sebuah pesan rahasia yang tidak boleh diketahui oleh pihak lain selain pihak penerima pesan kita itu.
Contoh sederhana nih, saat kalian sekolah pasti pernah kan yang namanya nulis pesan di kertas terus dilempar-lempar ke teman, atau seseorang yang kalian suka. Nah, untuk mencegah agar temen yang lain tidak tahu isi pesan tersebut, ada juga siswa yang nulis pake kode dengan sandi tertentu.
Misalnya, setiap huruf diubah ke bentuk atau simbol tertentu yang sudah disepakati bersama. Jadi ketika ada teman lain yang baca, kerahasiaan pesan tersebut tetap terjaga, karena yang bisa membaca kode tersebut hanya kamu dan si penerima pesan tersebut.

Nah, hal yang kelihatannya remeh dan hanya permainan iseng anak sekolah tersebut sebetulnya telah banyak digunakan oleh para agen intelijen dan mata-mata untuk mengirim pesan militer dan informasi rahasia lainnya. Hanya saja kode yang mereka gunakan jauh lebih rumit saja.

Pengiriman informasi rahasia dalam peperangan mulai banyak digunakan di era perang dunia pertama. Dalam kondisi genting dan penuh konflik tersebut, manusia mulai berfikir untuk  membuat serta mengembangkan kode dan sandi yang sangat sulit untuk dipecahkan.
Sampai akhirnya diantara perang dunia pertama dan kedua, metode statistik mulai dipakai dalam kriptanalisis dan pengembangan sandi, yang pada akhirnya menghasilkan mesin Enigma pada tahun 1932.

Walau hari ini suhu udara Jogja sangat panas hingga membakar tiap jengkal kulit lembut pengarang, itu sama sekali tidak membuat semangat pengarang luntur untuk mengajak para pembaca belajar salah satu sandi sederhana tapi kereen yang sudah dipakai sejak zaman dahulu yaitu sandi Caesar.

Tapi sebelum semua itu kita jalani bersama, pengarang akan mengajak kalian untuk memahami teknik-teknik dasar membuat dan membaca kode yang akan menjadi kunci kita dalam belajar kode dan simbol nanti.
Sudah siap untuk menjadi The master of code ?
Oke lanjut...

Teknik Sederhana Pembuatan Kode

Ilmu yang secara khusus mempelajari pembuatan kode-kode ini disebut kriptografi (bahasa Yunani, "kriptos" - rahasia dan "graphein" - tulisan).
Kriptografi adalah pembelajaran dan praktek cara-cara yang memungkinkan komunikasi yang aman (atau rahasia) dari pihak ketiga.
Ada tiga komponen utama yang menjadi kunci dalam pembelajaran kita tentang kode dan sandi ini, yaitu :

1. Pesan rahasia (plaintext)
2. Kunci (key) dan
3. Sandi (ciphertext)

Sampai saat ini, ada dua tipe/ cara untuk menciptakan atau memecahkan sandi, yaitu substitusi dan transposisi. Pada kesempatan ini kita hanya akan membahas sandi substitusi.
Sandi substitusi mengubah satu huruf atau karakter di pesan (plaintext), menurut aturan kunci (key), menjadi karakter lain di sandi rahasia (ciphertext)

Sandi Caesar

Yuk, mulai bahas sandi Caesar.
Dalam kriptografi, sandi Caesar, atau sandi geser, kode geser, atau geseran Caesar adalah salah satu enkripsi paling sederhana dan paling terkenal.

Sandi ini termasuk sandi substitusi dimana setiap huruf dalam teks terang / pesan rahasia (plaintext) digantikan oleh huruf lain yang memiliki selisih posisi tertentu dalam alfabet.

Pengirim pesan dan penerima pesan sudah saling tahu berapa jumlah selisih atau geseran huruf untuk menulis dan membaca sandi ini.

Mudahnya, mereka sudah sama-sama tahu kalo mereka bakal pake sandi Caesar dengan kunci karakter tertentu untuk bertukar pesan rahasia.

Dalam sandi Caesar, setiap huruf dalam urutan alfabet memiliki nilai indeks masing-masing.

Mari lihat gambar dibawah ini.

Huruf/ alfabetdigunakan untuk merangkai pesan.

Sedangkan angka yang berwarna merah adalah nilai indeks dari masing-masing alfabet.

Huruf / abjad digunakan untuk merangkai pesan, sedangkan angka yang berwarna merah adalah nilai indeks dari masing-masing alfabet.

Karakter yang dipakai sebagai kunci juga diambil dari alfabet. Nah, kunci inilah yang nanti dipakai untuk menambah atau menggeser karakter pesan asli untuk menciptakan sandi.

Jika ketika menambah / menggeser alfabet menghasilkan indeks lebih dari 25, urutan indeks kembali lagi ke nol (dari Z mentok, balik lagi ke A)

Langsung aja ke contoh:

Saya ambil contoh dari blognya Zenius.

Misalnya kita ingin menuliskan kata "ZENIUS" dalam pesan rahasia kita dengan kunci B.

Huruf Z-E-N-I-U-S dalam urutan alfabetik diatas adalah 25-4-13-8-20-18. Kunci "B" nilai indeksnya adalah 1.

Dengan menambah kunci B (1) ke pesan kita (ditambahkan saja +1 / geser ke kanan 1 kali semua ke kanan), sandi yang terbentuk jadinya seperti ini : 0-5-14-9-21-19.

Nah, dari bentuk indeks alfabet ini, kita tinggal merubah lagi ke bentuk abjad, jadi sandi yang kita dapat seperti ini : AFOJVT.

Jadi, saat kita mengirim sandi rahasia bentuknya AFOJVT dan kunci yang kita gunakan adalah B (1), maka yang harus dilakukan si penerima pesan adalah, tinggal dikurangi indeksnya -1 atau digeser 1 kali ke kiri, sehingga dapat didekripsi atau dibaca menjadi ZENIUS.

Contoh diatas adalah contoh penggunaan sandi Caesar dengan kunci/ key satu lapis (hanya satu kunci yaitu B).
Jika ingin membuat kode menggunakan sandi Caesar agar lebih rumit lagi, kita bisa membuat kunci / key lebih dari satu. Contoh, kata ZENIUS dengan kunci B seperti kasus diatas akan menjadi AFOJVT. Kemudian kita tambahkan lagi kunci / key kedua (misal C) dengan nilai indeks / geseran 2, sehingga AFOJVT akan menjadi CHQLXV (tinggal tambakan +2 atau geser 2 kali ke kanan).
Jadi jika dengan kunci dua lapis seperti ini, saat kita mengirim sandi rahasia bentuknya menjadi CHQLXV dengan kunci BC.
Cara membacanya pun sama, namun kita melewati dua tahap penggeseran ke kiri. Yaitu penggeseran dengan kunci C (2) dulu kemudian dengan kunci B (1).
CHQLXV menjadi AFOJVT menjadi ZENIUS.

Sampai sini sudah paham kan ??

Huff.. panas banget yawlaa.. :( :( 

Konsep berkomunikasi menggunakan sandi Caesar adalah:
Pengirim pesan: memiliki pesan asli, tau kunci, mengerti sandi Caesar. Dia gunakan untuk menghasilkan sandi rahasia.
Penerima pesan: tau kunci, mengerti sandi Caesar, tau sandi rahasia. Dia gunakan untuk memecahkan sandi rahasia untuk mendapatkan pesan asli.

Mudah kan ? Sandi inilah yang digunakan pengarang dalam menulis kasus Basketball Team. Kasus pembunuhan misterius seorang manager sekaligus pelatih sebuah tim basket.
Yang ngerasain serunya kasus ini bisa baca dulu, itung-itung bisa buat latihan analisis dan mecahin kode rahasia. hehe..

Sejarah dan Penggunaan 

Nama sandi Caesar diambil dari Julius Caesar, yang menurut buku Suetonius, Kehidupan Duabelas Caesar, menggunakan sandi ini dengan geseran tiga, untuk mengirim pesan yang mengandung rahasia atau taktik militer.

Jika ia memiliki rahasia yang akan disampaikan, ia menuliskannya dalam sandi, dengan mengganti urutan abjad, sehingga tak satu katapun dapat dimengerti. Jika ada yang ingin membaca pesan-pesan ini, ia harus  mengganti huruf keempat dalam alfabet yaitu D, untuk A, dan seterusnya untuk huruf-huruf lain. - Suetonius, Kehidupan Julius Caesar 56.

Masih belum diketahui seberapa efektif sandi Caesar pada masa itu, namun kemungkinan besar sandi tersebut cukup aman, karena sangat sedikit dari musuh Caesar yang dapat membaca, apalagi yang dapat memecahkan sandi. Tidak ada solusi untuk memecahkan sandi Caesar pada zaman itu. Catatan tertua mengenai pemecahan sandi Substitusi monoalfabetik seperti sandi Caesar adalah pada abad ke-9, oleh kebudayaan Arab Muslim yang menemukan analisis frekuensi.

Pada abad ke-19, iklan pribadi di surat-surat kabar kadang-kadang dituliskan dengan sandi Caesar. David Khan (167) menuliskan beberapa pasangan kekasih berkomunikasi secara rahasia dengan sandi Caesar melalui iklan di The Times.

Bahkan pada perang dunia I, tentara kekaisaran Rusia menggunakan sandi Caesar, karena banyak tentara yang tidak mampu menggunakan metode sandi yang lebih maju, akibatnya para kriptonalis Jerman dan Austria dapat memecahkan sandi-sandi tentara Rusia dengan mudah.

Sekarang sandi Caesar tidak dapat digunakan untuk hal-hal yang penting, namun dapat digunakan untuk kepentingan sederhana seperti diari, surat cinta, menyembunyikan ejekan atau penghinaan, spoiller  dan lain-lain yang tidak melibatkan para ahli.

Sandi Caesar dengan geseran 13 disebut algoritma ROT13, digunakan pada forum-forum internet agar tulisan tidak langsung terbaca.

Pada abad ke-16 ditemukan sandi Vigenère yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari sandi Caesar. Sandi ini menggunakan sandi Caesar dengan bilangan geseran yang berbeda tiap hurufnya, sesuai dengan sebuah kata kunci.

Berbeda dengan sandi Caesar yang dapat dipecahkan melalui analisis frekuensi sederhana. Sandi Vigenère dijuluki le chiffre indechiffrable (sandi yang tak terpecahkan) hingga akhirnya dipecahkan pada abad le-19 dengan cara analisis frekuensi lanjutan.

Pada April 2006, seorang bos mafia buronan Bernardo Provenzano tertangkap di pulau sisilia. Keberhasilan ini tak lepas dari pihak berwenang memecahkan sandi yang digunakan sang buronan. Provenzano menggunakan suatu variasi dari sandi Caesar.

Begitulah sejarah singkat sandi Caesar yang dapat pengarang beberkan kepada para pembaca.

Semoga artikel ini dapet menjadi bahan hiburan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca sekalian, dan semoga ikeh-ikeh kimochie tidak lagi dipenuhi butiran debu yang menjadikan pengarang tersesat dan tak tau arah jalan pulang.

See U :)

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sekilas Tentang Dirinya

Terima kasih telah membaca Membuat dan Memecahkan Sandi Caesar , Anda boleh menyebar luaskannya jika menurut anda artikel Membuat dan Memecahkan Sandi Caesar ini menarik dan bermanfaat bagi anda dan teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Membuat dan Memecahkan Sandi Caesar sebagai sumbernya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kesempurnaan blog ini juga karena KOMENG anda yang bermutu.

B.J.Habibie Menyukai Ini :