Hukum Pencurian Ayam

Hallo guys.. Mari membahas hal sepele namun menarik.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengajak para pembaca untuk membahas hal menarik yang berkaitan dengan hukum di negara kita, yaitu tentang pencurian.

Seperti yang kita ketahui, semua aturan hukum di Indonesia telah ditetapkan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang berlaku sebagai dasar hukum di Indonesia.

Saking banyak dan detailnya peraturan hukum yang ada di Indonesia menjadikan hukum sebagai hal yang rumit dan tidak banyak orang faham berbagai permasalahan hukum yang ada.
Setiap warga negara Indonesia yang melakukan tindak kejahatan akan dijatuhi hukuman sesuai dengan ketetapan hukum yang berlaku di Indonesia, dari  hukuman ringan, denda, bahkan hukuman penjara seumur hidup, tergantung tingkat kejahatan yang dilakukan.

Contoh kasus, si A mengambil dompet si B dengan maksud untuk memiliki uang dalam dompet tersebut tanpa diketahui oleh pemilik dompet (si B). Maka menurut pasal 362 KUHP, si A telah melakukan tindak kejahatan pencurian, dengan hukuman penjara selama - lamanya lima tahun.
Kasus diatas adalah kasus pencurian biasa yang sudah sering terjadi di sekitar kita. Tapi dalam artikel ini, kami akan mengajak anda untuk membahas satu pertanyaan sepele namun menarik terkait pencurian.
Tahukah anda, "lebih berat mana hukuman mencuri ayam saat malam hari atau saat siang hari ?"

Banyak orang menganggap ini adalah sebuah pertanyaan remeh dan tidak perlu untuk dijawab dengan serius. Namun jika kita sedikit melek hukum, kita akan tahu untuk menjawab pertanyaan semacam ini diperlukan dasar hukum yang jelas.
Loh, bukannya sama aja ya, mencuri mau malam atau siang kan tetap aja mencuri namanya ?
Iya memang namanya mencuri dimana-mana sama, yaitu mengambil suatu barang yang bukan miliknya dengan maksud untuk memiliki barang tersebut dengan melawan hak. Tapi, kasus pencurian yang dilakukan saat malam hari adalah bukan kasus pencurian biasa, melainkan tergolong dalam kasus pencurian dengan pemberatan.
Apa tuh "pencurian dengan pemberatan?".
Untuk lebih jelasnya, mari kita sedikit memahami KUHP pasal 363 mengenai pencurian dengan pemberatan.

Anda seorang detektif ? Coba pecahkan kasus pembunuhan ini : riddle-6-basketball-team

Pencurian dengan Pemberatan (curat)

Pencurian dengan Pemberatan atau Pencurian Khusus atau Pencurian dengan Kwalifikasi (gequalificeerde deifstal) diatur dalam KUHP pasal 363. Yang dimaksud pencurian dengan pemberatan adalah pencurian biasa yang dalam pelaksanaannya disertai oleh keadaan tertentu yang memberatkan.

Keadaan tertentu yang dimaksud adalah salah satu dari keadaan :

1. Barang yang dicuri adalah hewan. Yang dimaksud hewan disini adalah binatang memamah biak (sapi, kerbau, kambing), berkuku satu (kuda, keledai), dan babi. Pencurian terhadap hewan-hewan tersebut dianggap berat sebab hewan-hewan tersebut adalah harta penting bagi petani.
2. Dilakukan pada waktu kebakaran, letusan, banjir, gempa bumi atau gempa laut, letusan gunung api, kapal karam, kapal terdampar, kecelakaan kereta api, huru-hara, pemberontakan atau kesengsaraan di masa perang. Pencurian yang dilakukan pada situasi demikian diancam dengan hukuman lebih berat, karena situasi tersebut adalah keadaan dimana orang-orang sedang ribut, kacau, dan barang-barang sedang dalam keadaan tak terjaga.
3. Dilakukan pada malam hari terhadap rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya.
4. Dilakukan oleh 2 orang bersama-sama atau lebih.
5. Dilakukan dengan cara membongkar, memecah atau memanjat atau dengan jalan memakai kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.

Berdasarkan pasal 363 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) diatas, orang yang melakukan pencurian dengan pemberatan (Curat) diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun. Sedangkan untuk kasus pencurian biasa, diatur dalam pasal 362 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun.

Bahkan hukuman itu bisa menjadi lebih berat, yakni maksimal 9 tahun penjara bila pencurian dilakukan pada malam hari (poin no.3) terhadap sebuah rumah atau pekarangan yang tertutup yang ada rumahnya, disertai dengan salah satu hal yang tersebut pada no. 4 dan 5, yaitu :

• Dilakukan oleh 2 orang / lebih secara bersama-sama, atau
• Dilakukan dengan jalan membongkar, memecah atau memanjat atau dengan jalan memakai kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu.

Jadi, sekarang anda sudah mengerti kan bedanya hukuman mencuri (walau cuma seekor ayam) saat malam hari dengan mencuri saat siang hari.

Singkatnya, pencurian yang dilakukan saat malam hari adalah bukan pencurian biasa, melainkan pencurian dengan pemberatan dan hukumannya pun berbeda dengan hukuman pencurian biasa.

Sekian artikel menarik dari kami mengenai pencurian. Semoga bermanfaat serta dapat menambah wawasan pengetahuanara pembaca.

Jika anda mempunyai pertanyaan sepele namun menarik dan belum bisa anda pecahkan, anda bisa menghubungi kami di Link ini.

Terima kasih :)

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Sekilas Tentang Dirinya

Terima kasih telah membaca Hukum Pencurian Ayam , Anda boleh menyebar luaskannya jika menurut anda artikel Hukum Pencurian Ayam ini menarik dan bermanfaat bagi anda dan teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Hukum Pencurian Ayam sebagai sumbernya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kesempurnaan blog ini juga karena KOMENG anda yang bermutu.

B.J.Habibie Menyukai Ini :